Islandia terkenal sebagai salah satu destinasi wisata impian banyak orang. Tidak hanya memiliki lanskap alam yang memukau, Islandia juga menjadi rumah bagi museum paling unik di dunia—The Icelandic Phallological Museum, atau dalam bahasa santainya dikenal sebagai Museum Penis Islandia.
Museum ini menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara karena koleksinya yang beda dari yang lain. Jika museum lain memajang karya seni atau benda bersejarah, museum ini justru menampilkan lebih dari 300 spesimen penis dari 93 spesies mamalia, termasuk manusia!
Penasaran seperti apa isi museum ini? Yuk, simak fakta-fakta menariknya di bawah ini!
Memiliki Daya Tarik
Museum ini menawarkan pengalaman edukasi yang unik dan interaktif. Berikut beberapa alasan kenapa museum ini wajib masuk daftar kunjunganmu:
1. Koleksi Lengkap dari Berbagai Spesies
Museum ini memiliki lebih dari 300 spesimen penis dari sekitar 93 spesies mamalia, termasuk manusia. Salah satu koleksi paling mencolok adalah penis paus biru sepanjang 170 cm, yang menjadi spesimen terbesar di museum. Sebaliknya, spesimen terkecil berasal dari hamster dengan panjang hanya 2 mm, bahkan perlu kaca pembesar untuk melihatnya!
2. Koleksi Penis dari Makhluk Mitologi
Yang bikin museum ini makin unik adalah adanya koleksi “penis” dari makhluk mitologi Islandia seperti troll, elf, dan huldra. Meski fiktif, koleksi ini menambah unsur fantasi dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang penasaran dengan budaya dan cerita rakyat Islandia.
3. Penis Manusia Pertama di Dunia
Pada tahun 2011, museum ini menerima donasi penis manusia pertama dari seorang pria Islandia bernama Páll Arason. Koleksi ini menjadi pencapaian besar dan memperluas edukasi tentang anatomi manusia secara ilmiah dan historis.
4. Berawal dari Koleksi Pribadi hingga Museum Resmi
The Icelandic Phallological Museum didirikan oleh Sigurður Hjartarson, seorang guru sejarah yang awalnya mengumpulkan penis sebagai hobi. Berawal dari cambuk yang terbuat dari penis banteng, koleksinya berkembang pesat hingga museum ini resmi dibuka untuk publik pada tahun 1997.
Tips & Trik Sebelum Berkunjung ke The Icelandic Phallological Museum
Jika kamu tertarik untuk mengunjungi museum ini, ada beberapa hal yang perlu dketahui agar pengalaman semakin menyenangkan:
- Datang dengan Pikiran Terbuka
Meskipun terdengar nyeleneh, museum ini menyajikan informasi mendalam tentang anatomi, budaya, dan sejarah seksual di berbagai belahan dunia. Nikmati pengalaman ini sebagai eksplorasi edukasi yang unik.
- Periksa Jam Operasional
Museum ini buka setiap hari dari pukul 10.00 hingga 18.00 (waktu setempat). Jam operasional bisa berubah tergantung musim, jadi cek situs resmi sebelum berkunjung agar tidak kecewa.
- Lokasi Strategis di Reykjavík
Museum ini terletak di pusat kota Reykjavík, dekat dengan landmark lain seperti Hallgrímskirkja atau Harpa Concert Hall—jadi kamu bisa sekalian menjelajahi destinasi menarik lainnya.
- Pesan Tiket Secara Online
Untuk menghindari antrean panjang, kamu bisa memesan tiket online. Harga tiket masuk sekitar 2.500 ISK (sekitar Rp 300 ribu) untuk dewasa—harga yang sepadan untuk pengalaman wisata yang benar-benar berbeda!
- Jangan Lupa Beli Suvenir Unik
Di area museum ada toko suvenir yang menjual barang-barang bertema falologi, mulai dari kaos hingga aksesori nyeleneh. Cocok untuk oleh-oleh unik dan lucu!


The Icelandic Phallological Museum bukan hanya sekadar museum nyeleneh—museum ini memberikan wawasan baru tentang anatomi, sains, dan budaya seksual dari berbagai belahan dunia. Dengan pendekatan edukasi yang santai dan humoris, museum ini membuktikan bahwa belajar seks bisa menyenangkan dan penuh wawasan.
Kalau bosan dengan destinasi wisata biasa, museum ini adalah pilihan tepat untuk pengalaman unik dan berkesan. Siap menjelajahi dunia falologi? Jangan lupa tambahkan museum ini ke bucket list-mu!