Nafsu, Fantasi, dan Gemar Seks di Ruang Terbuka

Berhubungan seks di tempat umum adalah salah satu hal yang mungkin terdengar menyenangkan secara teori, namun sangat berisiko jika dilakukan maupun di praktikkan secara nyata. Bagaimana tidak, meskipun di Indonesia tidak memiliki dasar hukum pasti terkait aktivitas tersebut, tetapi masyarakat Indonesia tetap hormat kepada norma sosial.

Umumnya, berhubungan seks merupakan suatu hal privasi dan dilakukan di tempat tertutup. Namun, berbeda dengan pasangan influencer asal Amerika Serikat bernama Kaylee Killion (27) dan Cody Nelson (29), yang beberapa waktu lalu sempat menghebohkan jagat sosial media atas aksinya berhubungan seks di Grand Canyon, Arizona, Amerika Serikat.

Dikutip dari Daily Star, keduanya memiliki misi dan tujuan untuk melakukan hubungan seks di tujuh keajaiban alam di Amerika Serikat. Termasuk tempat-tempat populer seperti Air Terjun Niagara (Niagara Falls), Redwoods, hingga Gunung McKinley.

Menurut pengakuan pasangan tersebut, sangat senang dan gembira ketika melakukan hubungan seks di tempat umum. Meski demikian, rasa takut dan khawatir ketika tertangkap tetap selalu ada, tapi bagi mereka itu malah yang meningkatkan adrenaline.

Lantas, apakah ketertarikan melakukan hubungan seks di ruang terbuka bisa disebut sebagai gangguan kejiwaan?

Nafsu, Fantasi, dan Gemar Seks di Ruang Terbuka, Apa Hubungannya?

Seksualitas adalah salah satu aspek paling kompleks dari kehidupan manusia. Dalam perjalanan eksplorasi seksual, banyak orang tertarik pada fantasi-fantasi yang berbeda, termasuk gagasan tentang seks di ruang terbuka. Fantasi ini tidak hanya menarik secara emosional tetapi juga menghadirkan unsur keberanian dan adrenalin.

Dikutip dari Together We Can (THT), beberapa orang suka berhubungan seks di luar ruangan atau di tempat umum karena menikmati risiko tertangkap atau suka diawasi oleh orang lain

Tidak ada kondisi psikologis yang jelas mengapa seseorang senang berhubungan seks di tempat umum. Kendati demikian, psikiater di University of California–San Francisco (USCF), Peter Foster mengatakan, orang dengan kondisi hiperseksual lebih rentan melakukan hubungan ini. 

Hiperseksual atau hiperseks adalah gangguan perilaku seksual kompulsif atau yang lebih dikenal dengan sebutan kecanduan seks. Gejala utamanya adalah ketidakmampuan mengendalikan fantasi dan dorongan untuk melakukan tindakan seksual.

Meski demikian, menurut psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi., seseorang yang senang melakukan hubungan seksual di tempat umum tidak bisa langsung dikatakan memiliki gangguan perilaku. Bisa saja orang tersebut memiliki masalah dengan kontrol diri atau senang mencari sensasi baru dalam berhubungan seksual. 

Studi dari Journal of Sex Research menunjukkan bahwa sekitar 57% orang dewasa di Amerika Serikat pernah memiliki fantasi tentang seks di ruang terbuka. Angka ini menunjukkan bahwa keinginan ini cukup umum di berbagai negara. Di Indonesia, meskipun belum ada data spesifik, norma sosial dan budaya turut mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap hal ini.

Individu yang memiliki hubungan sehat cenderung lebih terbuka terhadap eksplorasi fantasi seksual. Sebaliknya, di negara dengan norma sosial yang ketat, praktik ini mungkin lebih sulit diterima secara publik meskipun fantasi tetap ada.

Lantas, apa yang membuat sex di ruang terbuka menarik?

Adrenalin dan Sensasi Bahaya

Salah satu alasan utama fantasi ini populer adalah karena melibatkan unsur risiko tertangkap. Ketegangan ini memicu adrenalin, yang sering dikaitkan dengan meningkatnya gairah seksual.

Kebebasan dan Dekat dengan Alam
Banyak individu merasa terhubung lebih mendalam dengan pasangan ketika berada di lingkungan alami. Aktivitas di luar ruangan dapat meningkatkan suasana hati dan rasa koneksi dengan pasangan.

Menghidupkan Kembali Gairah
Pasangan yang mencoba sesuatu yang berbeda cenderung merasa lebih terhubung. Seks di ruang terbuka sering kali dianggap sebagai cara untuk keluar dari rutinitas dan menyalakan kembali gairah dalam hubungan.

Seks di ruang terbuka mungkin menjadi fantasi yang menarik bagi banyak orang, tetapi penting untuk menjaga batasan pribadi, hukum, dan keselamatan. Komunikasi dengan pasangan menjadi kunci utama dalam mengeksplorasi fantasi seksual apa pun.

Jangan lupa untuk selalu mengedepankan keamanan saat berhubungan seks, salah satunya dengan memilih alat kontrasepsi yang aman dan menyenangkan. Ceki-ceki dimari ya.

Articles You Might Like

Share This Article