Jika berbicara keterkaitan antara kesehatan dan kualitas seks, durasi atau lama waktu saat berhubungan seks menjadi topik yang tidak pernah habis. Hal ini lantaran durasi yang diperlukan untuk setiap orang dalam mencapai kepuasan tentunya berbeda-beda.
Namun belakangan ramai di sosial media X/Twitter salah satu pengguna yang menyebutkan durasi ideal saat berhubungan seks. Menurutnya, durasi seks yang ideal adalah 2 menit yang kemudian menimbulkan pro dan kontra.
“Kalau (seks) dua menit cukup, kenapa lama-lama? It’s not a sport bro,” tulis salah satu akun di X/Twitter.
Dikutip dari Medical News Today, berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 2008 dengan melibatkan terapi seks di Amerika Serikat dan Kanda, menemukan fakta menarik terkait durasi seks.
- Durasi seks kurang dari 3 menit, memerukan pemeriksaan klinis
- Durasi seks 3 – 7 menit, tergolong cukup
- Durasi seks 7 – 13 menit, waktu yang diinginkan pasangan
- Durasi seks 10 – 30 menit, waktu yang lama
Studi menemukan bahwa waktu seks rata-rata yang dibutuhkan setiap pasangan berkisar antara 33 detik hingga 44 menit. Dari hasil itu, disimpulkan waktu rata-rata berhubungan seks semua pasangan adalah 5,4 menit.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa penggunaan kondom dan faktor pria sudah dikhitan, tidak mempengaruhi durasi seks.
Studi lainnya, jejak pendapat yang dilakukan oleh Fox News pada tahun 2007 menemukan, 80 persen pria dan wanita menginginkan hubungan seks yang bertahan selama kurang lebih 30 menit. Durasi tersebut mencakup foreplay dan penetrasi organ intim.
Penelitian tersebut juga menemukan, sebagian besar partisipan mengaku bahwa hubungan seks yang melibatkan penetrasi organ intim, cenderung memiliki waktu yang singkat. Rata-rata waktu seks yang dibutuhkan sekitar 6 menit.
Lantas, bagaimana jika memiliki gairah seks tinggi tapi cepat ejakulasi?
Memiliki gairah seksual merupakan fungsi alami/natural tubuh. Dikutip dari berbagai sumber, terdapat faktor biologis dan psikologis yang menyebabkan seseorang memiliki gairah seksual yang tinggi.
Sebagai contoh kecil dari faktor biologis, hormon testosteron, suatu hormon androgen, memiliki peranan penting dalam menciptakan libido dan membuat seseorang terangsang secara seksual. Selain hormon, terdapat juga hal yang dapat mempengaruhi gairah seksi tinggi, seperti:
- Terlalu sering menonton pornografi
- Memasuki masa pubertas
- Konsumsi obat peningkat gairah seksual
- Penis/Vagina yang sensitif
- Gangguan Psikis
- Pengidap penyakit tertentu
Sesungguhnya tidak ada patokan khusus terkait besaran intensitas gairah seksual dan durasi seks yang normal.
Gairah seksual yang tinggi tetapi cepat ejakulasi ternyata berhubungan erat.
Ketika gairah seksual berlebih, menimbulkan respons fisik yang lebih cepat, termasuk ejakulasi. Hormon testosteron dapat membuat kontrol ejakulasi lebih sulit, terutama jika disertai rendahnya kadar serotonin yang berperan untuk memperlambat ejakulasi.
Seseorang dengan gairah seks yang tinggi mungkin lebih sering mengalami kecemasan performa, sehingga mempercepat ejakulasi. Faktor psikologis, sensitivitas tubuh, dan ketidakseimbangan hormonal inilah yang membuat libido tinggi dan ejakulasi cepat saling berkaitan.
Untuk diingat, selama kamu mampu menyalurkan gairah seksual dengan benar, tidak terjerumus pada perilaku seks menyimpang, dan tidak mempengaruhi fungsi diri saat menjalankan aktifitas sehari-hari, maka kondisi tersebut bisa dikatakan wajar.