Laki laki x Mainan Seks

Mendengar kata sex toys, berbagai reaksi dan opini berbeda pastinya akan ada. Walaupun dalam sepuluh tahun belakangan ini, seiring dengan perkembangan jaman, sex toys sudah banyak mengalami evolusi, baik secara bentuk, variasi dan fungsi.

Di pasaran kita mengenal dildovibrator, ben-wha/geisha/ balls, love dolls, B-plug, C-ring dan P-Plus. Dari yang berbentuk sederhana seperti aslinya sampai dengan disain yang luar biasa indahnya . Belum lagi bahan yang digunakan, mungkin tidak terbayang sebelumnya. Dari silicone yang paling sederhana, stainless steel, keramik, kayu, sampai dengan yang dilapis emas dan permata.  Belum lagi teknologi yang digunakan, bikin kita bisa geleng-geleng kepala. Semua mengalami kemajuan seiring dengan perkembangan jaman.

Serial Sex and the City memperkenalkan Rabbit disalah satu episodenya dan membuat banyak perempuan tergoda untuk memiliki kelinci nakal ini. Ketika film Fifty Shade of Grey di tayangkan, penjualan sex toys dan aksesorisnya semakin bertambah besar.  Tahun 2014 sendiri tercatat 15 milyar dollar Amerika yang dihasilkan dari industri intim basah ini. Bukan hanya penjualan sex toys, namun juga di penjualan lubricantlingerielatex dress, pecut dan aksesoris penunjang kenikmatan bercinta lainnya.

Nilai yang sangat besar untuk penjualan barang yang kepemilikannya masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Dengan kemajuan teknologi informasi dan perubahan perilaku budaya sosial, sex toys mulai dipasarkan sebagai kebutuhan lifestyle untuk sarana penunjang

 kebahagiaan dan kesehatan pribadi.

Survey yang dilakukan Kinsey Institute di Amerika, menemukan bahwa 78% wanita yang mempunyai pasangan menggunakan sex toys didalam kehidupan bercintanya.

Wanita yang menikah mempunyai kecenderungan menggunakan sex toys dua kali lebih besar dari wanita yang belum menikah.

Sampai saat ini kehadiran sex toys masih menjadi kontroversi yang sangat menarik untuk diamati dan didalami. Walaupun banyak wanita yang tidak mau mengakui kepemilikan benda ajaib ini, namun ada beberapa selebriti dunia dengan bangga mengakui kecintaan mereka pada mainan yang menggetarkan ini.

Eva Longaria misalnya mengaku baru membeli vibrator 3 tahun lalu dan menyayangkan keterlambatannya untuk mengenal mainan jenis Rabbit ini. Dan sekarang setiap ada kesempatan. dia selalu senang untuk berbagi kebahagiaan dengan memberikan  hadiah vibrator kepada teman-teman wanitanya. “The best gift I can give them is an orgasm”. Katanya. Siapa yang tidak setuju dengan pernyataannya?!

Lalu bagaimana dengan di Indonesia?

4 dari 10 wanita yang saya kenal, mengaku memiliki atau pernah punya pengalaman dalam menggunakan alat yang di branding sebagai ‘sexual wellness’ ini.

Sayangnya, stigma negatif masih sangat kuat terhadap para wanita yang memiliki dan menggunakan sex toys. Dari wanita kesepian, yang tidak laku dalam menemukan pasangan sampai dengan wanita nakal, liar, sundal dan sakit jiwa. Sementara yang sudah mempunyai pasangan merasa khawatir apabila pasangannya merasa terintimidasi dan sakit hati dengan adanya sex toys dalam kehidupan intim mereka. Makanya kebanyakan para wanita tidak menginginkan orang lain mengetahui bahwa mereka memilki benda-benda penghantar kenikmatan ini.


Sesungguhnya, apa sih yang para pria pikir tentang benda-benda ini?

Apa benar mereka akan merasa terintimidasi lalu lari pergi menjauhi?

Benarkah mereka akan berpikir bahwa wanita yang memiliki sex toys bukanlah wanita baik-baik yang layak dikencani apalagi dinikahi?

Kinky! teriak Wisnu Surya Pratama ketika ditanya apa yang ada dipikirannya ketika mendengar kata sex toys. Dengan wajah sumringah, pria 37 tahun yang berprofesi sebagai film-maker ini menjelaskan bahwa dulu, pengetahuannya terhadap mainan-mainan yang ada di pasaran hanya terbatas pada dildo-dildo dan sex dolls. Menurutnya, wanita yang memiliki mainan menggetarkan ini adalah wanita mandiri yang berpikiran terbuka yang tahu bagaimana menyenangkan dan mau membahagiakan dirinya sendiri. Wanita seperti ini harus disayangi. “kenapa mesti merasa terintimidasi?! Bayangkan sex toys itu sebagai jari-jari kita yang akan mengembara untuk merangsang gairah wanita sebelum berlanjut ke sesi utama”.

Oscar Erdiansyah, 28 tahun, mengenal sex toys pertama kali dari film porno yang pernah ditontonnya ketika remaja. Pengetahuannya tentang jenis mainan yang ada dipasaran hanya sekedar dildo-dildo yang berbentuk seperti alat genital pria, yang buatnya tidak menarik untuk diketahui lebih lanjut tentang apa dan bagaimana fungsi dan kenikmatannya. Hemat kata, ya itu semua untuk wanita.

Menurut pria berkacamata bulat ini, wanita yang memiliki dan menggunakan sex toys adalah wanita yang jujur dengan dirinya sendiri, berani untuk menjelajahi tubuhnya dan harus dihormati. Selain itu wanita ini sudah pasti liar dalam berfantasi dan tahu apa yang dia inginkan ketika bercinta. Walaupun saat ini dia merasa memiliki sex toys bukanlah suatu kebutuhan utama untuk dimiliki dan dimainkan bersama pasangan, namun dia tidak melihat hal ini sebagai hal negatif dalam diri wanita.
Mungkin timing itu penting untuk wanita memperkenalkannya kepada mainan menggetarkan ini. Andaikata dia disodorkan mainan oleh wanita yang didekatinya, jelas dia akan merasa kebingungan dan tentu saja akan bertanya mau diapakan benda tersebut.

Dengan pandangan serius, dia menutup pembicaraan dengan mengatakan bahwa kemungkinkan saat tua nanti, sex toys inilah yang akan membantunya untuk menjadikan dirinya merasa kembali muda.

Menurut pandangan Barito, sex toys  dilihatnya sebagai benda-benda yang bisa memberikan kepuasan. Dia mengaku pernah berkunjung ke sex shop dalam lawatannya  ke keluar negeri bersama teman-temannya dan cukup mengetahui jenis-jenis yang ada dipasaran.

Buatnya di jaman yang semakin terbuka ini. wanita yang memiliki dan menggunakan mainan adalah wanita berani dan percaya diri yang menginginkan kebahagian secara mandiri. Hak asasi manusia untuk bahagia selama tidak menyakiti orang lain, tambahnya.

Tidak dipungkiri akan ada kekhawatiran dan keraguan atas kecakapannya dalam memberikan kebahagiaan kepada istri apabila sang istri menyorongkan sex toys kepadanya.

Namun pria yang bekerja di industri IT ini tidak menampik akan juga adanya perasaan senang dengan keberadaan mainan yang akan bisa membangkitkan gairah intimnya. Variasi dan warna berbeda pastilah akan membuat suasana lebih ceria. Hanya saja, sebelumnya harus dilalui dengan komunikasi sehingga tidak akan ada persepsi, kebingungan maupun sakit hati yang tidak perlu terjadi. Mengapa harus merasa terintimidasi, apabila adanya sex toys ini akan membuat kehidupan intim lebih semarak didalam pencapaian kebahagiaan bersama.  Dan jika sang istri memberikan sinyal-sinyal untuk mau diberikan mainan ini, dengan senang hati dia akan memberi.

Ada rasa tersinggung ketika pertama kali sang istri mengungkapkan ketertarikan kepada mainan, cerita Agus Tri Santosa, pegawai swasta berumur 42 tahun ini. Berbagai pertanyaan dan kekhawatiran menyergap di kepalanya. Mengapa perlu alat untuk melakukan hubungan intim?  Apakah dengan yang dia punya tidak cukup untuk memuaskannya? Adakah yang salah dengan ‘kegagahannya’ selama ini?.
Permintaan istripun langsung ditolak.

Permintaan istri itu, membuat dirinya menjadi penasaran dan lebih tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang alat-alat pemuas di pasaran. Pada akhirnya mereka memutuskan untuk membeli kondom getar bergerigi pada lawatan mereka ke luar negeri yang dapat dipakai berkali-kali.
Ketika pertama kali mencoba si kondom ini, ternyata memang sensasi yang diberikan berbeda dan pengalaman itu membuat pikirannya menjadi lebih terbuka untuk menggali informasi bagaimana cara membahagiakan istrinya dan mencari alat-alat penunjang lainnya untuk dimainkan bersama. Variasi itu diperlukan untuk menghangatkan kehidupan bercinta. Apalagi seperti mereka yang sudah menikah 10 tahun lamanya.

Pria berkumis ini tidak mengelak, bahwa akan ada pikirin tidak enak yang menghampiri apabila mengetahui bahwa ada wanita yang memiliki sex toys. Di satu sisi, dia tidak menampik akan ada gairah mengetahui hal ini. Lelaki mana sih yang tidak bergairah apabila membayangkan ada wanita yang sedang main-main sendiri, pastilah itu jadi salah satu fantasi kebanyakan lelaki. Gak bisa dipungkiri.

Menariknya para lelaki ini memahami dan mengerti kerumitan proses wanita untuk mendapatkan kepuasan dalam bercinta. Wisnu, misalnya tanpa malu-malu mengakui bahwa pengalamannya membuktikan bahwa stamina lelaki tidak sekonstant dan sekonsisten proses wanita untuk mencapai kepuasan. Dan untuk wanita menuju puncak kenikmatan tidaklah sesederhana anatomi pria. Pria-pria tidak mungkin ejakulasi tanpa orgasme, wanita itu lebih rumit dan komplex, harus banyak dimainkan. Jadi sex toys dilihatnya sebagai asisten untuk membantu wanita mencapai kenikmatan maksimal.

Agus menambahkan bahwa setelah berpasangan sekian lama, jelaslah adanya kejenuhan melakukan posisi – posisi bercinta yang melulu itu – itu saja. Salah satu untuk mengatasinya adalah menggunakan mainan-mainan menggetarkan ini. Apabila memang kita cinta pasangan kita, apapun akan kita lakukan untuk membahagiakannya. Tipsnya coba dulu dari yang sederhana, apabila merasa mulai menerima dan merasakan sensasi berbeda, mungkin bisa coba upgrade ke mainan berikutnya. Kalo dinyata mainan-mainan ini tidak membuat pikiran nyaman selama bercinta, tak perlu diteruskan. Pilihan lain selalu ada.

Halle Berry pernah bilang, bahwa wanita harus memahami pentingnya kehidupan seks yang sehat, baik berpasangan maupun tidak berpasangan. Kita  tidak boleh melupakan keinginan seksual yang positif, apabila kita tahu bagaimana membahagiakannya, percayalah, senyum pun akan terus mengembang di wajah kita.

It’s self pleasure, we all need that one.

Articles You Might Like

Share This Article