Bulan September terdapat hari Kesehatan Seksual yang jatuh pada tanggal 4 September.
Di bulan ini tema yang Laciasmara garap adalah kesehatan Vulva dan Vagina.
Yang mana banyak orang yang masih salah dengan keduanya.
Vulva adalah bagian genitalia perempuan yang terlihat di luar. Terdiri dari:
Mons pubic (daerah yang menonjol berbentuk segitiga di depan), labia majora (bibir luar), labia minora (bibir dalam), klitoris gland (kepala klitoris), clitoris hood (kulup klitoris) urethra (tempat buat air kecil)
Sementara vagina adalah tempat dimana keluar darah menstruasi, bayi dan digunakan untuk berhubungan seksual.
Banyak perempuan yang tidak nyaman dengan bentuk dan warna vulva mereka. Sebenarnya, seperti anggota badan yang lain, semua tidak akan ada yang sama.
Mungkin warnanya akan ada yang coklat keunguan atau pink kemerahan.
Ada yang labianya tidak simetris, lebih menjulur atau panjang dari yang satunya.
Yang tidak disadari adalah ketidaknyaman ini terbentuk dari image yang banyak di tampakan baik dari film xx yang mudah di temukan sekarang atau bahkan dari banyak produk-produk ‘kewanitaan’.
So, bagaimana kita bisa mencintai vulva dan vagina kita?
Terimalah dan mengerti, bahwa bentuk dan warna vulva tidak ada yang sama.
Bagaikan bunga, kelopak dan warnanya akan berbeda walaupun dari pohon yang sama.
Begitupun dengan aromanya. Vagina yang normal dan sehat tidaklah mengeluarkan wangi seperti bunga. Setiap vagina memiliki aroma yang khas, sama seperti warna dan bentuknya, aroma vagina pun juga begitu. Tidak ada yang sama satu orang dengan orang lainnya. Namun, pada umumnya vagina mengeluarkan bau yang agak asam. Jadi tidak perlu merasa khawatir selama vagina tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap, ammonia atau amis.
Rawatlah dengan benar.
Bagi setiap perempuan menjaga kebersihan dan kesehatan area Vulva dan Vagina adalah sebuah penting adanya, Banyak cara yang dapat dilakukan, seperti dengan membasuhnya dan menghindari penggunaan sabun yang berpotensi membuat PH balance menjadi tidak seimbang, membersihkan dari arah depan ke belakang (vulva ke anus).
Vagina mempunyai mekanisme pembersihan sendiri di dalamnya tanpa memerlukan tambahan produk lain. Selalu keringkan dan gunakan celana dalam katun sehingga vulva bisa bernafas riang. Kurangi penggunaan pantyliners bila tidak diperlukan karena dapat menyebabkan kelembaban pada area Miss V yang beresiko meningkatnya infeksi jamur.
Cek Kesehatan Secara Berkala
Setelah perempuan sexually active, lakukan Pap smear untuk mengetahui apabila ada yang tidak normal terjadi. Pap smear bertujuan untuk mendeteksi kanker leher rahim (kanker serviks) sejak dini. Untuk usia dibawah 35 tahun, bisa melakukan pengecekan setiap 3 tahun sekali dan usia yang lebih dari itu dapat mengulanginya setiap 5 tahun sekali.
Buang Air Kecil setiap selesai berhubungan seksual.
Letak antara urethra, vagina dan anus sangat berdekatan yang mana mempunyai resiko besar untuk bakteri masuk dari lubang satu ke lainnya sehingga mudah menimbulkan Infeksi Kandung Kemih. Untuk meminimalisir, selalu buang air kecil setelah melakukan hubungan seksual.
Gunakan Kondom dan Pelumas
Menggunakan kondom juga salah satu bentuk tanggung jawab dalam menjaga kesehatan seksual. Kondom adalah alat kontrasepsi yang bukan hanya mencegah kehamilan namun juga dapat mengurangi resiko Infeksi Menular Seksual. Kebanyakan orang yang positif tidak bergejala. Maka, hanya kita yang bisa melindungi diri kita sendiri dan pasangan.
Menggunakan pelumas selain dapat mengurangi gesekan saat beraktifitas juga membuat permainan lebih lancar dan menyenangkan. Gunakan pelumas tanpa paraben, sehingga lebih aman buat kesehatan vagina kita.
Masturbasi
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendekatkan dan mengenal diri sendiri. Dengan mengenal zona dan ritme yang kita inginkan, kita akan lebih percaya diri dengan tubuh kita sendiri dan tau apa yang kita inginkan di masa depan.
It’s rewarding.
Latihan Kegel
Otot panggul seperti sofa yang layak dirawat sehingga dudukannya selalu empuk dan nyaman. Otot ini juga yang banyak digunakan untuk melakukan hubungan seksual. Seiring usia, atau pasca persalinan, otot panggul menjadi lemah sehingga perempuan sulit buat mengontrolnya. Akibatnya, saat batuk, lompat atau tertawa, urin sering keluar tanpa sengaja. Dan cengkeraman saat berhubungan menjadi terasa kurang menggigit dan plong. Orgasme menjadi berkurang intensitasnya.
Disinilah, latihan kegel akan banyak membantu melatih otot kembali menjadi lihai.
Dengan hanya mengenal diri dan berpengetahuan lah kita tidak akan tersesat dan terjebak dalam ketakutan yang tidak beralasan.
Cinta Vulva dan Vaginamu, sayang!
Laciasmara.com adalah toko online gaya hidup pertama di Indonesia yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan keadilan ranjang seluruhh rakyat indonesia. Siapapun kita, kebahagiaan dan kepuasan hak yang harus kita dapatkan.