Hari Valentine tiba! Tahun ini, tanggal 14 Februari 2024 menjadi hari yang unik karena bertepatan dengan hari pencoblosan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). Mungkin pilihan tanggal ini sengaja dibuat agar kita tetap bisa merayakan kasih sayang, bahkan jika kita memilih calon presiden yang berbeda~
Beberapa Persamaan Valentine dan Mencari Pemimpin
Nah, kalau dipikir-pikir, ada persamaan menarik antara kedua proses ini, loh! Sebelum “coblas-coblos,” mari kita cek apa yang perlu kita perhatikan:
1. Riset, riset, riset!
Baik dalam memilih presiden atau pasangan, hal yang pertama kita lakukan adalah mencari tahu, baik tentang diri kita atau orang lain yang akan kita pilih. Dalam pemilihan presiden, biasanya kita mencari tahu latar belakang, visi, dan program dari masing-masing kandidat. Dalam politik, apakah kamu peduli dengan ekonomi, lingkungan, atau isu sosial tertentu? Dalam mencari pasangan, kita juga perlu mengenal karakter minat dan nilai-nilai kita, serta nilai-nilai calon pasangan. Apakah kamu mencari kompatibilitas, dukungan emosional, atau kebahagiaan fisik? Dengan eksplorasi diri dan diskusi, kita jadi tahu apa saja hal-hal yang kita suka dan apakah hal tersebut sejalan dengan nilai kita, sehingga tidak hanya ikut-ikutan dengan pilihan orang lain.
2. Pertimbangkan Risiko
Berhubungan dengan orang lain, artinya kita harus mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko. Misalnya, risiko pemimpin yang terpilih tidak sesuai dengan harapan kita. Juga risiko bahwa orang yang kita suka, ternyata tidak punya perasaan yang sama dengan kita. Bahkan ketika kita sudah merasa cocok dengan calon pasangan, masalah akan selalu muncul, misalnya perbedaan pendapat dan nilai. Karena itu, penting untuk memahami risiko yang bisa kita terima, dengan menyiapkan diri dengan informasi yang lengkap tentunya! Sehingga, kita dapat mencari tahu minat seksual pasangan dan menciptakan pengalaman yang mendebarkan bersama-sama. Jangan lupa juga sebelum coblas-coblos, lakukan pemeriksaan berkala dan gunakan kondom sebagai salah satu cara pengelolaan risiko yang serius. Happy tapi tetap aman dan nyaman~
3. Konsultasi dengan Orang-orang yang Bisa Dipercaya
Berbicara dengan orang-orang yang kita percayai adalah hal yang penting. Dalam pemilihan presiden, kita bisa berdiskusi dengan teman, keluarga, atau ahli untuk mendapatkan sudut pandang dan informasi yang beragam. Dalam mencari dan mengeksplorasi calon pasangan, kita bisa bicara dengan orang-orang penting di sekitar kita, bahkan juga dengan profesional di bidangnya bila perlu. Pendapat dari pihak ketiga yang objektif dapat membantu kita melihat hal-hal yang mungkin tidak kita perhatikan sendiri. Sehingga kalau sudah ada tanda-tanda red flag, kita bisa mundur jauh-jauh!
4. Pakai Hati, tapi juga pakai Otak
Yang terakhir, soal hati-nurani. Dalam pemilihan presiden, kita harus memilih kandidat yang sesuai dengan nilai-nilai kita dan yang kita percayai akan membawa perubahan positif bagi negara. Dalam mencari pasangan, kita juga harus mendengarkan perasaan kita dan memilih orang yang membuat hati kita berdebar-debar, baik di dalam maupun di luar ranjang. Selalu mendengarkan suara hati kita, apalagi dalam memilih pasangan. Namun, jangan lupa untuk berpikir dengan rasional agar tercipta hubungan yang dinamis dan sehat.
Jadi, baik coblas-coblos capres atau pasangan, jalani proses ini dengan hati-hati, pemikiran yang matang dan perasaan yang tulus! Yang paling penting adalah kita merasa aman, nyaman, dan senang dengan pilihan kita, namun tetap terbuka atas masukan, koreksi, dan pengembangan diri dalam kesempatan selanjutnya.
Selamat merayakan Hari Valentine yang menyenangkan, serta selamat berpartisipasi dalam pemilihan presiden yang akan memberikan warna baru bagi bangsa ini. Semoga cinta dan politik bisa berjalan beriringan dengan gairah yang membara, dan kita semua dapat merayakan kasih sayang dengan segala bentuknya.
